Air Mancur Pesona Monas

Tau Song of The Sea? Itu pertunjukan Air mancur dan laser lengkap dengan atraksi yang ada di Sentosa Island. Kalo lagi ke Singapura, entah untuk urusan apa pun, saya selalu menyempatkan diri menonton atraksi itu. Soalnya saya suka banget!

Dua tahun yang lalu, waktu jeng-jeng asia tenggara sampe ke Phuket Thailand, saya menemukan pertunjukan berjudul Water Fountain Show di sebuah mall di sana. Hampir mirip dengan Song of The Sea, cuma lebih kecil dan tidak ada atraksi. Tapi keren, dan gratis pula!

Sehabis acara jeng-jeng tersebut partner in crime dari balita yang nemenin saya jalan-jalan tiba-tiba berkata “Chi lo ngerasa dosa ga bolak-bolak nonton song of the sea, bela-belain balik lagi ke jungceylon cuma buat nonton water fountain, tapi elo belum pernah nonton acara yang sama di Monas?” Dang! Saya tertohok. Monas? Di Jakarta? Saya warganya.. tapi belum pernah ke sana. Saya bahkan tidak tahu ada acara air mancur yang sama di Monas. Shame me!!!

Berbekal rasa bersalah itu lah, begitu menginjakan kaki di Jakarta saya bertekad mau menonton acara yang dijuduli Air Mancur Pesona Monas itu. Dan rasa bersalah tersebut ternyata butuh menunggu dua tahun untuk direalisasikan.. hahahahahahahaha…. *ya ya silahkan pentung-pentungin saya dan bilang saya basbang.. lah sibuk jeh…*

Jadi lah, sabtu 19 Juni 2009 kemaren, Saya, Joey dan beberapa kojakers lainnya – Ina, Goenrock dan Tupic – membesarkan niyat menuju Monas untuk menonton acara air mancur itu. Saya, Joey dan Ina datang agak terlambat malam itu. Baru sampai lokasi sekitar pukul 19.15. Acara air mancurnya sudah dimulai sejak jam 19.00. Sampai di sana kebagian sedikit acara karena 19.30 acara tersebut berakhir. Loh kok cepet? Ternyata Air Mancur Pesona Monas itu terbagi dua sesi. Pertama dimulai dari jam 19.00 sampai dengan 19.30. Sesi kedua di mulai dari pukul 20.00. Hanya ada di hari Sabtu dan Minggu dan gratis looooooh…. Kami pun menunggu sesi ke dua sambil mencari posisi strategis. Tak lama kemudian Goenrock datang menyusul tapi kemudian bergabung dengan Tupic yang ntah duduk di mana.. hihihihi

Sesi kedua pertunjukan ini ternyata lebih panjang 15 menit dari pertunjukan pertama. Di mulai pukul 20.00 dan berakhir pada pukul 20.45.

Pertunjukan air mancur itu sendiri bagus. Seriyus bagus. Sayang sedikit membosankan. Kenapa? Pertama, jeda perpindahan antara satu tayangan ke tayangan lainnya berlangsung lama, sekitar 3 menitan. Sementara menunggu tayangan selanjutnya, penonton hanya disuguhi air mancur versi kecil nan gelap dan membuat penonton bertanya-tanya apakah acara itu sebenarnya sudah berakhir atau belum. Kedua, pertunjukan ini tidak bercerita. Penonton hanya disuguhi air mancur joget joget diiringi dengan lagu-lagu dan lampu-lampu warna warni serta gambar-gambar dari sinar laser. Itu saja. Apa yang di dapat ketika selesai menonton pertunjukan tersebut? Tidak ada.. kecuali komentar “ya bagus“. Sudah, selesai begitu saja.

Ini beda sekali dengan Song of The Sea atau pun Water Fountain Show yang saya ceritain di awal tadi. Kenapa saya sampe tertarik berkali-kali nonton pertunjukan itu? Karena mereka bercerita. Ya.. bercerita. Song of The Sea dari gambar-gambar lasernya serta atraksinya bercerita sebuah dongeng anak-anak. Sebuah dongeng yang nantinya bisa saya ceritakan kembali kepada anak-anak bahkan cucu saya kelak. Dan setiap kali saya menonton acara itu, setiap kali pula ceritanya berbeda dari sebelumnya. Wajar mungkin, nontonnya pake bayar sih…

Sementara Water Fountain Show bercerita mengenai sejarah Thailand dan Thailand itu sendiri dengan menggunakan narator. Mulai dari sejak berdirinya, kehidupan penduduknya, kaisar pertamanya, cerita perangnya sampai dengan Thailand masa kini. So, selesai menonton itu, as a tourist I’ve got something. Saya jadi tahu Thailand di masa lampau kayak apa. Dan pertunjukan ini gratis looooh….

Well, saya bangga karena Jakarta juga punya pertunjukan Air Mancur yang serupa. Saya bangga karena ternyata Pemda bisa menyuguhkan acaranya tersebut gratis untuk para warganya. Ini hanya usulan. Bagaimana kalau acara tersebut dibuat bercerita. Cerita tentang Indonesia mungkin, atau Jakarta khususnya. Cerita dengan narator yang jelas. Bukan hanya sekedar air mancur dengan lampu warna warni dan permainan sinar laser. Dan setiap orang yang pulang selesai menonton pertunjukan tersebut membawa satu cerita yang bisa diceritakan kembali kepada temannya “ternyata Jakarta itu begini looooooh sejarahnya….” Bukan hanya sekedar bilang “ya bagus kok“.

——

Postingan ini untuk Jakarta. Happy Birthday Jakartaaaaaaa….

Note: Tulisan yang sama ada di sini.